Senin, 18 Mei 2020

MENANG ATAS PENCOBAAN

MENANG ATAS PENCOBAAN

Pdt. Dr. Jaharianson Saragih

Siapa yang tidak ingin menang atas pencobaan entah karena faktor apapun itu, termasuk karena faktor Covid 19.

Semua lapisan masyarakat, semua bangsa tentu ingin keluar sebagai pemenang atas pencobaan yang  sedang dialami saat ini.

Pertanyaannya bagaimana caranya? Apa yang harus dilakukan agar menjadi pemenang?

Ketika menulis topik ini saya teringat pada pengalaman kemenangan penulis lagu Ya Tuhan Tiap Jam Ku Memerlukanmu mengatasi pencobaan berat yang dia alami.

Semoga kemenangannya mengatasi pencobaan menginspirasi kita untuk juga menang atas pencobaan yang sedang kita hadapi saat ini.

Annie Sherwood adalah seorang ibu rumah tangga yang  di usia mudanya ditinggal mati oleh suaminya.

Dia tidak punya pekerjaan, hanya suaminya yang bekerja.

Di samping menjadi janda Annie Sherwood juga harus membesarkan beberapa anaknya.

Waktu ditinggalkan oleh suaminya anaknya yang paling besar masih SD dan yang paling kecil belum sekolah.

Dia stress berat, takut   dan marah kepada Tuhan.

Dia protes dan mengatakan Why Me O Lord?

Dalam kondisi stress berat, takut dan marah  dia menjalani   hidupnya dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan dari tahun ke tahun seorang diri bersama anak-anaknya. 

Sekalipun mengalami kepahitan, sress berat, takut menjalani hidup serta marah tapi  dia tidak pernah lupa berdoa agar Tuhan buka jalan atas kesulitan yang sedang dia hadapi.

Suatu sore berberapa puluh tahun kemudian, ketika anaknya sudah ada yang bekerja, ada yang kuliah dan yang paling kecil sudah SMA, Annie Sherwood flash back kebelakang.

Saat flash back itu dia sedang mempersiapkan makan malam untuk keluarganya.

Dia merenung  tentang bagaimana mungkin dia mampu melewati masa-masa sulitnya.

Bagaimana mungkin dia menang  atas pencobaan yang begitu berat yang sudah dilewatinya bersama anak-anaknya bertahun-tahun? 

Lalu Annie Sherwoodpun teringat pada jam-jam doanya.

Dia teringat bahwa pada masa-masanya sulitnya itu, sekalipun dia stress berat, kecewa, takut dan marah kepada Tuhan namun dia tidak pernah lupa datang kehadapan Tuhan mohon kekuatan lewat berdoa.

Dia lalu mengatribusikan apa yang membuat dia dan anak-anaknya kuat serta mampu menjalani dan melewati masa2 sulit itu adalah karena dia tidak pernah lupa menghampiri Tuhan lewat berdoa . 

Dari perenungannya itu lahirlah lagu I Need Thee Every Hour atau Ya Tuhan Tiap Jam Ku MemerlukanMU. 

Annie Sherwod akhirnya menang dalam pencobaan yang pernah dia hadapi.

Dia mengalami apa yang dikatakan dalam 1 Kor 10:13.

 “ Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu dicobai Ia akan memberi kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.

Ayat di atas sebetulnya adalah kesimpulan Rasul Paulus atas apa yang pernah dialami umat Israel yang pernah berjalan di padang gurun selama puluhan tahun.

Sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari (Kel 14-16).

Waktu itu ada beberapa krisis yang mereka hadapi.

Ada krisis air minum, ada krisis makanan pokok, ada krisis rasa aman karena serangan pihak lawan, bahkan akhirnya ada krisis iman.

Umat tentu karena multi krisis di atas menjadi  stress, cemas dan takut serta marah.

Bagaimana reaksi mereka waktu menghadapi multi krisis itu?

Mereka bersorak haleluya?

Tidak!

Mereka mengeluh dan mengeluh sama seperti Annie Sherwood di atas.

Lalu bagaimana respon Musa sebagai pemimpin umat?

Musa datang kepada Tuhan memohon jalan keluar dan Tuhan memberikan solusi.

Krisis yang mereka hadapi sungguh sangat berat. Namun akhirnya Allah memberi jalan keluar. 

Kalau umat Israel  yang menghadapi krisis berat saja dilepaskan oleh Allah, kita Imani pengalaman rohani yang sama juga akan menjadi pengalaman umat saat ini.

Kita Imani, janji yang  sama juga berlaku bagi umat sekarang yang sedang menghadapi multi krisis karena sedang berjalan di padang gurun Covid 19.

Ada krisis ekonomi, ada krisis keuangan, ada krisis kebutuhan pokok, ada krisis rasa aman, krisis rumah tangga karena salah satu di PHK, dan krisis lainnya.

Tentu tingkat stress, kecemasan, ketakutan, kecewa dan marah umat karena multi krisis ini juga meningkat.

Lalu bagaimana reaksi kita?

Bersungut-sungut seperti Annie Sherwood yang pernah mengatakan kepada Tuhan, Why me and why now Lord? Mengapa aku dan mengapa sekarang ya Tuhan? 

Mengapa tidak nanti saja di generasi yang berikut virus ini muncul Tuhan?

Di tengah-tengah dan dari tengah-tengah multi krisis yang mereka hadapi Musa dan Annie Sherwood datang kepada Tuhan, berserah kepada Tuhan.

Lalu Tuhan  memberi jalan ke luar.

Mereka menang atas pencobaan.

Demikian juga yang harus kita lakukan.

Datang mendekat atau semakin mendekat kepada Tuhan agar kitapun menang atas pencobaan yang kita hadapi saat ini.

Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepada kamu jalan ke luar sehingga kamu dapat menanggungnya (13b).

Sejalan dengan itu mari kita makin mendekat kepada Tuhan, sumber jalan keluar atas segala krisis, sebagaimana Musa dan Annie Sherwood sudah melakukannya.

Seperti  ungkapan salah satu bapak reformasi, saya lupa namanya:

More prayer more power
Less prayer less power
No prayer no power

to face the temptations.

Di benak saya di akhir tulisan ini terngiang syair lagu:

"Lebih dari dari pemenang atas segala perkara...jika Allah dipihak kita ..."

Kita imani.

Let’ The Truth Set Us Free