Renungan:
PEREKAT AJAIB
Tangan Tuhan begitu luar biasa dalam merancang tubuh kita. Setiap terluka, tubuh secara otomatis menghasilkan enzim trombokinase yang mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Trombin ini bertindak sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi serat-serat fibrin. Serat-serat fibrin inilah yang akan menganyam permukaan luka agar pendarahan terhenti. Ia merekatkan bagian tubuh yang terluka supaya pulih seperti sedia kala.
Kasih Tuhan pun tak kalah dahsyatnya. Kasih-Nya sanggup menjadi perekat untuk setiap luka batin yang dialami oleh anak-anak-Nya. Untuk merekatkan kembali serpihan-serpihan hati yang terkoyak, kasih bekerja melalui cara yang ajaib. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (ay. 7). Mekanisme kerja kasih semacam inilah yang menjanjikan pemulihan dalam diri seseorang, sehingga ia dapat kembali melanjutkan hidupnya.
"Man is born broken. The grace of God is glue, " begitu kata Eugene O'Neill. Relasi antarmanusia, yang rentan terhadap gesekan, berpotensi untuk menorehkan luka dalam diri setiap orang. Sebagai perekat ajaib, kasih Tuhan benar-benar merupakan anugerah terindah dalam hidup orang-orang percaya. Ia menjadi jawaban untuk kehidupan mereka yang begitu rapuh terhadap luka batin.
Luka batin adalah realitas yang tidak terelakkan dalam hidup manusia. Namun, adalah suatu kebahagiaan apabila kita berada di dalam genggaman tangan Tuhan, karena kasih-Nya yang sempurna akan senantiasa merekatkan setiap luka di hati kita dengan cara yang ajaib
Rabu, 20 Februari 2019
Selasa, 19 Februari 2019
Positive Mindset
Thomas Alfa Edison gagal--ratusan, bahkan ribuan kali gagal. Tetapi dia bukanlah orang yang mudah menyerah. Tiap kali gagal, dia bangkit dan mencoba lagi.
Ketika sekolah, dia gagal. Terlalu banyak berimajinasi dan duduk di belakang kelas, dia tak menggubris para guru yang mengajar.
Ketika mulai menjadi penemu, dia gagal. Ribuan bahan filamen harus dia coba-- ribuan kegagalan.
Ketika dia ditanya, mengapa begitu keras kepala, jawabannya: "Sukses saya baru datang ketika kegagalan telah habis.
dan uniknya, saat ia berhasil menemukan lampu yg menyala, namanya masuk dalam HEADLINE koran, yg bunyinya :
"Setelah 9.955 kali GAGAL menemukan lampu, akhirnya edison berhasil menemukan lampu yg menyala"
lucu nya, Edison MARAH dengan bunyi Headline tsb, ia mendatangi redaksi Koran tsb dan minta bunyi Headline nya diganti..
Akhirnya, besoknya koran itu mengganti headline nya menjadi :
"Setelah 9.955 kali BERHASIL menemukan lampu yg 'Gagal Menyala' , akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yang menyala"
Hahaha.. ini namanya POSITIVE MIND SET..
Filipi 4:8 "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. "
Ketika sekolah, dia gagal. Terlalu banyak berimajinasi dan duduk di belakang kelas, dia tak menggubris para guru yang mengajar.
Ketika mulai menjadi penemu, dia gagal. Ribuan bahan filamen harus dia coba-- ribuan kegagalan.
Ketika dia ditanya, mengapa begitu keras kepala, jawabannya: "Sukses saya baru datang ketika kegagalan telah habis.
dan uniknya, saat ia berhasil menemukan lampu yg menyala, namanya masuk dalam HEADLINE koran, yg bunyinya :
"Setelah 9.955 kali GAGAL menemukan lampu, akhirnya edison berhasil menemukan lampu yg menyala"
lucu nya, Edison MARAH dengan bunyi Headline tsb, ia mendatangi redaksi Koran tsb dan minta bunyi Headline nya diganti..
Akhirnya, besoknya koran itu mengganti headline nya menjadi :
"Setelah 9.955 kali BERHASIL menemukan lampu yg 'Gagal Menyala' , akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yang menyala"
Hahaha.. ini namanya POSITIVE MIND SET..
Filipi 4:8 "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. "
Kelompok 99
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja. Raja ini seharusnya puas dengan kehidupannya, dengan segala harta benda dan kemewahan yang ia miliki. Tapi Raja ini tidak seperti itu. Sang Raja selalu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah puas dengan kehidupannya. Tentu saja, ia menjadi pusat perhatian semua orang kemana pun ia pergi, menghadiri jamuan makan malam dan pesta yang mewah. Tetapi, ia tetap merasa ada sesuatu yang kurang dan ia tidak tahu apa sebabnya.
Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.
Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita".
Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya. Ia berharap dapat menemukan suatu alasan mengapa ia tidak merasa puas dengan apa yang dapat diperolehnya dengan sekejap, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar.
Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99". "Kelompok 99 ? Apakah itu ?", tanya sang Raja.
Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99".
Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan muncul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetap meletakkan 99 koin emas.
Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya ke luar rumah, matanya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak ! Hampir ia tidak percaya. Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya ke luar memperlihatkan temuannya.
Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi ? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir.
Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.
Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.
Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.
Jawab si asisten, "Ah... tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99". Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki. Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih ! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita akan menjadi orang yang terus menghendaki lebih dan lebih dan lebih lagi. Memiliki keinginan seperti itu, membuat kita membayar harga yang tidak akan kita sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!".
Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup. Berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan.
Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.
Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita".
Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya. Ia berharap dapat menemukan suatu alasan mengapa ia tidak merasa puas dengan apa yang dapat diperolehnya dengan sekejap, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar.
Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99". "Kelompok 99 ? Apakah itu ?", tanya sang Raja.
Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99".
Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan muncul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetap meletakkan 99 koin emas.
Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya ke luar rumah, matanya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak ! Hampir ia tidak percaya. Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya ke luar memperlihatkan temuannya.
Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi ? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir.
Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.
Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.
Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.
Jawab si asisten, "Ah... tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99". Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki. Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih ! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita akan menjadi orang yang terus menghendaki lebih dan lebih dan lebih lagi. Memiliki keinginan seperti itu, membuat kita membayar harga yang tidak akan kita sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!".
Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup. Berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan.
Umpasa Simalungun
Umpama - Umpasa Simalungun
1.Wujud Berkat/Pasu-Pasu
Marhitei Mambere Sipanganon.
Riang-riang bulung motung
Rap-rap bulung hoppawa
Hinariah hinabosur
Asal rap hita tartawa.
Joring na birong
Tunggomni bagod puli
Sonin ma na dong
Sai bahat ma pinasuni.
Joring na birong
Antupni bagod puli
Sonin ma na dong
Sonin ma na pauli-uli
2. Manurdukhon Sipanganon/Mangapohi.
Habang ma ampul-ampul
Hu atasni tarbangun
On ma indahan apul-apul
Sai ulang be malungun.
Bagod na madung-dung
Pilo-pilo na jagar
Sae ma na malungun
Roh ma na jagar
Lumpat hambing bajar
Hu talun Nagaraja
Sai daohma banggor-banggor
Lintun ma goraha
Solukma tuah.
3. Manjalo Sipanganon
Bagod na marhaltou
Hatubuhanni hare-hare
Horas namanganhon/manjalo
Horas homa na mambere.
Borasni par Sinaman
Isuhati bani tapongan
Horas nansiam na mangan
Horas homa na nidapotan
4.Umpasa Ase Marhasadaon/ Marsihaholongan.
Hodong ni birah do
Rokkat ni bagod
Dos ni riah do
Sibahen na saud
Ni suan sangge-sanggei
I buntu ni luhutan
Arihta(Nansiam) ma gabei
Anggo marsipaihut-ihutan.
Sin Raya sini Purba
Sin dolog sini Panei
Manlangkah pe lang mahua
Asal ma na marholong ni atei.
Ipongkah buluh balangkei
Sigeini bagod puli
Pinungkah ni ompungta na parlobei
Ihutkonon ni na parpudi.
UMPAMA
Ulang songon roba-roba galunggung,
Galakan indung-indung.
Dohor pe partubuh,
dohorando parhundul.
Songon sanggar i topi dalan,
Rombang marsidung-dungan.
Ulang alahan lopah,
Songon bah ambalotu.
Songon pangombahni nan Raham,
Tading tirahapni tupang.
Marsitungkol-tungkolan,
Songon suhat i raboyon.
Marsiamin-aminan ,
songon lambakni galuh.
Ulang ipodomhon,
Golapni tumba-tumba.
5. Umpasa Ase Manat/
Lapang Dada.
Bonang na sahul-hulan
Isombok sasimbokan
Nanget marsisukkunan
Ulang marsisol-solan.
Asok-asok mandurung
Dohor parlangkitangan
Asok-asok maruhur
Dohordo parsirangan.
Dohor parlangkitangan
Dohoran paransuguhan
Dohor pe parsirangan
Dohoran do pardomuan.
Anggo hordong langgeimu
Regaton bulung birah
Anggo holong ateimu
Dingaton do magirah.
UMPAMA
Sedo gogoh jingkat,
pa daoh dung-dung.
Borit do tangan ,
manggijighon na so adong.
Ulang ipangan na idaratni huyum.
Madabuh jarum
Hu na pot-pot
Lang ididah mata
Tapi ididah uhur.
6. Umpasa Wujud Berkat hu Bani Boru.
Sai tubuhan lak-lakma
Tubuhan singkoru
Sai tubuhan anakma
Tubuhan boru.
Bintang na rumiris
Ombun na sumorop
Anak pe riris
Boru pe torop.
Hiou ragi hotang
Hotang panangkut para
Ulang hanami ngol-ngolan
Podas martupang ma abara.
Tubuh ma hariara pakon tobu
I buntu ni tapian
Sai tubuhma anak pakon boru na jitu-jitu
Na tongka panahit-nahitan.
Asarni hati nong-nong
I buntu ni tapian
Anggo mamasu-masu ma tondong
Lambin tambahma pansarian.
Bagod na mamboboru
Agadanni parpongkalan
Horasma nansiam boru
Horas homa ma panogolan.
Asarni poldong-poldong
I buntu ni tapian
Ma masu-masu ma hanami tondong
Sai rohma parsaulian.
Mandabuh batu baragu
Soding mandabuhonsi
Marsuruh anak boru jabu
Mamonting anak boru mintori.
7. Umpasa Wujud Berkat Secara Umum.
Boras san supak
Boras san nangging
Horas nansiam na mulak
Horas homa hanami na tading.
Pinta-pinta sori mandapot
In na pininta, sai in ma dapot.
Marbanggal na maetek
Marganjang na mapondok
Manggar-gar na pinahan
Marlimbuah na sinuan.
Andor hadungka
Togu-toguni lombu
Sai sayur matua
Ronsi patogu-togu pahompu.
Aekni Liang Nangka
Dear bahen paridian
Huja pe manlangkah
Sai dapotan pansarian.
Siganda sigandua
Uratni podon-podon
Nasada gabe dua
Na tolu gabe manggolom.
Talunni par Sinaman
Iparjumai si Sakkeus
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Jesus.
Boras ni par Sinaman
Iboan hu Balata
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Naibata.
Horas tonduy madingin
Pir tonduy matogu
Roh ma parumaen
Tambah inang parsuhutan.
Timbahouni si Morbou
Ulung magou san rigat
Age lingod panonggor
Ulang magou pardingat.
Napuran tano-tano
Ranggit marsiranggoman
Age hutanta padaoh-daoh
Tonduyta marsigom-goman.
UMPAMA
Songon galuh,
roh dokahni roh manisni.
8. Umpasa Hear-Hear (Jenaka)
Anggo hondor langgumu
Rigaton bulung birah
Anggo holong atei mu
Dingaton do magira.
Pala-pala manderes
Ulang mambur gotahni
Sapala na mambere
Ulang sonai dokahni.
9. Umpasa Roh Harugian Na Lang Pinindo.
Lang marduri ban-ban
Marduri do bangkuang
Lang marjudi badan
Marjudi do untungan.
10. Umpasa Paampuhon Hu Bani Suhut Si Habolonan.
Martampuk do bulung
Marbona sangkalan
Marnata do suhut
I tongahni adaran.
Habang ma onggang tuk-tuk
Sogop bani hayu tumaling
Ulang nansiam marhutuk
Buei do hanami na tading.
Asarni poldong-poldong
Sogopanni balang sahua
Horasma nansiam tondong
Anak boru pe ulang mahua-hua.
Surdung bulung sihala
Surdung lang marbuah
Hata podah/pasu-pasu humbani todong
Ase ampu nansiam ma haganupan tuah
11. Umpasa Mangampu Suhut Si Habolonan.
Jumani tiga runggu
Dear suanan tobu
Hata podah pakon pasu-pasu
Abingan nami i tongah jabu.
Jumani purba tua
Tubuhan hare-hare
Hata podah hata pasu-pasu
Sai ulang mubah sai ulang mosei.
Ya hodong na helpat
Ulang ipandur-durhon
Anggo ningon ipandur-durhon
Dur-durhon bani rantingni
Anggo adong hata/pangabag na lepak
Ulang iparuhurhon
Anggo ningon iparuhurhon
Paruhurhon ma hinamantinni.
12. Umpasa Ase ra mangubah pikkiran bani na madear. (Manjalo pembaharuan)
Gading-gading galogar,
Galogar ni sin Rabayu
Tadingkon padan madokah
Gantih bani padan na baru.
Sihala uppat-uppat
Uppat sihala bolon
Hulajou do malluppat
Tapi haut sigundal bolon
Na suan ma timbahou
Dua gantang sadari
Na ubah ma parlahou
Ulang songon sapari.
13. Umpasa Bani Jolma na lang Pokkut marhorja.
Riang-riang aribut,
Pahondor-hondor lak-lak
Mabiar lang dihut patoggor-tonggor halak
UPPAMA
Simole-olei songon sanggar.
14. Umpasa Ase Pokkut marhorja.
Halambir ni sindamak,
Ikuhur dob ibolah
Nahape nini halak
Na nunut marsikolah.
Hiou ragi panei
Bolion hu tiga runggu
Anggo sihol pandei
ulang maila marguru
Palia na induru
Sibahut na i toppoh
Na maila marguru
Seng saut marpamboth
15. Umpasa Ase marhasadaon.
MAMAKEI PERANGKAT ADAT BANI PESTA
I. Sapari na mamakei lengkap perangkat adat Simalungun bani pesta paompohon atap palahohon, na somal aima na mangadonghon pesta/ianan pesta,halani i rumahni do igoki pelaksanaan adat pakon na bahal perangkat adat ai, ai ma barang homitan.
II. Pitah si paranak do na mamakei perangkat data, halani orang tuani paranak do manggotongi anakni pakon mambulangi parumaenni. Na mararti do ai mamparusei/mamparnayoh.
1.Wujud Berkat/Pasu-Pasu
Marhitei Mambere Sipanganon.
Riang-riang bulung motung
Rap-rap bulung hoppawa
Hinariah hinabosur
Asal rap hita tartawa.
Joring na birong
Tunggomni bagod puli
Sonin ma na dong
Sai bahat ma pinasuni.
Joring na birong
Antupni bagod puli
Sonin ma na dong
Sonin ma na pauli-uli
2. Manurdukhon Sipanganon/Mangapohi.
Habang ma ampul-ampul
Hu atasni tarbangun
On ma indahan apul-apul
Sai ulang be malungun.
Bagod na madung-dung
Pilo-pilo na jagar
Sae ma na malungun
Roh ma na jagar
Lumpat hambing bajar
Hu talun Nagaraja
Sai daohma banggor-banggor
Lintun ma goraha
Solukma tuah.
3. Manjalo Sipanganon
Bagod na marhaltou
Hatubuhanni hare-hare
Horas namanganhon/manjalo
Horas homa na mambere.
Borasni par Sinaman
Isuhati bani tapongan
Horas nansiam na mangan
Horas homa na nidapotan
4.Umpasa Ase Marhasadaon/ Marsihaholongan.
Hodong ni birah do
Rokkat ni bagod
Dos ni riah do
Sibahen na saud
Ni suan sangge-sanggei
I buntu ni luhutan
Arihta(Nansiam) ma gabei
Anggo marsipaihut-ihutan.
Sin Raya sini Purba
Sin dolog sini Panei
Manlangkah pe lang mahua
Asal ma na marholong ni atei.
Ipongkah buluh balangkei
Sigeini bagod puli
Pinungkah ni ompungta na parlobei
Ihutkonon ni na parpudi.
UMPAMA
Ulang songon roba-roba galunggung,
Galakan indung-indung.
Dohor pe partubuh,
dohorando parhundul.
Songon sanggar i topi dalan,
Rombang marsidung-dungan.
Ulang alahan lopah,
Songon bah ambalotu.
Songon pangombahni nan Raham,
Tading tirahapni tupang.
Marsitungkol-tungkolan,
Songon suhat i raboyon.
Marsiamin-aminan ,
songon lambakni galuh.
Ulang ipodomhon,
Golapni tumba-tumba.
5. Umpasa Ase Manat/
Lapang Dada.
Bonang na sahul-hulan
Isombok sasimbokan
Nanget marsisukkunan
Ulang marsisol-solan.
Asok-asok mandurung
Dohor parlangkitangan
Asok-asok maruhur
Dohordo parsirangan.
Dohor parlangkitangan
Dohoran paransuguhan
Dohor pe parsirangan
Dohoran do pardomuan.
Anggo hordong langgeimu
Regaton bulung birah
Anggo holong ateimu
Dingaton do magirah.
UMPAMA
Sedo gogoh jingkat,
pa daoh dung-dung.
Borit do tangan ,
manggijighon na so adong.
Ulang ipangan na idaratni huyum.
Madabuh jarum
Hu na pot-pot
Lang ididah mata
Tapi ididah uhur.
6. Umpasa Wujud Berkat hu Bani Boru.
Sai tubuhan lak-lakma
Tubuhan singkoru
Sai tubuhan anakma
Tubuhan boru.
Bintang na rumiris
Ombun na sumorop
Anak pe riris
Boru pe torop.
Hiou ragi hotang
Hotang panangkut para
Ulang hanami ngol-ngolan
Podas martupang ma abara.
Tubuh ma hariara pakon tobu
I buntu ni tapian
Sai tubuhma anak pakon boru na jitu-jitu
Na tongka panahit-nahitan.
Asarni hati nong-nong
I buntu ni tapian
Anggo mamasu-masu ma tondong
Lambin tambahma pansarian.
Bagod na mamboboru
Agadanni parpongkalan
Horasma nansiam boru
Horas homa ma panogolan.
Asarni poldong-poldong
I buntu ni tapian
Ma masu-masu ma hanami tondong
Sai rohma parsaulian.
Mandabuh batu baragu
Soding mandabuhonsi
Marsuruh anak boru jabu
Mamonting anak boru mintori.
7. Umpasa Wujud Berkat Secara Umum.
Boras san supak
Boras san nangging
Horas nansiam na mulak
Horas homa hanami na tading.
Pinta-pinta sori mandapot
In na pininta, sai in ma dapot.
Marbanggal na maetek
Marganjang na mapondok
Manggar-gar na pinahan
Marlimbuah na sinuan.
Andor hadungka
Togu-toguni lombu
Sai sayur matua
Ronsi patogu-togu pahompu.
Aekni Liang Nangka
Dear bahen paridian
Huja pe manlangkah
Sai dapotan pansarian.
Siganda sigandua
Uratni podon-podon
Nasada gabe dua
Na tolu gabe manggolom.
Talunni par Sinaman
Iparjumai si Sakkeus
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Jesus.
Boras ni par Sinaman
Iboan hu Balata
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Naibata.
Horas tonduy madingin
Pir tonduy matogu
Roh ma parumaen
Tambah inang parsuhutan.
Timbahouni si Morbou
Ulung magou san rigat
Age lingod panonggor
Ulang magou pardingat.
Napuran tano-tano
Ranggit marsiranggoman
Age hutanta padaoh-daoh
Tonduyta marsigom-goman.
UMPAMA
Songon galuh,
roh dokahni roh manisni.
8. Umpasa Hear-Hear (Jenaka)
Anggo hondor langgumu
Rigaton bulung birah
Anggo holong atei mu
Dingaton do magira.
Pala-pala manderes
Ulang mambur gotahni
Sapala na mambere
Ulang sonai dokahni.
9. Umpasa Roh Harugian Na Lang Pinindo.
Lang marduri ban-ban
Marduri do bangkuang
Lang marjudi badan
Marjudi do untungan.
10. Umpasa Paampuhon Hu Bani Suhut Si Habolonan.
Martampuk do bulung
Marbona sangkalan
Marnata do suhut
I tongahni adaran.
Habang ma onggang tuk-tuk
Sogop bani hayu tumaling
Ulang nansiam marhutuk
Buei do hanami na tading.
Asarni poldong-poldong
Sogopanni balang sahua
Horasma nansiam tondong
Anak boru pe ulang mahua-hua.
Surdung bulung sihala
Surdung lang marbuah
Hata podah/pasu-pasu humbani todong
Ase ampu nansiam ma haganupan tuah
11. Umpasa Mangampu Suhut Si Habolonan.
Jumani tiga runggu
Dear suanan tobu
Hata podah pakon pasu-pasu
Abingan nami i tongah jabu.
Jumani purba tua
Tubuhan hare-hare
Hata podah hata pasu-pasu
Sai ulang mubah sai ulang mosei.
Ya hodong na helpat
Ulang ipandur-durhon
Anggo ningon ipandur-durhon
Dur-durhon bani rantingni
Anggo adong hata/pangabag na lepak
Ulang iparuhurhon
Anggo ningon iparuhurhon
Paruhurhon ma hinamantinni.
12. Umpasa Ase ra mangubah pikkiran bani na madear. (Manjalo pembaharuan)
Gading-gading galogar,
Galogar ni sin Rabayu
Tadingkon padan madokah
Gantih bani padan na baru.
Sihala uppat-uppat
Uppat sihala bolon
Hulajou do malluppat
Tapi haut sigundal bolon
Na suan ma timbahou
Dua gantang sadari
Na ubah ma parlahou
Ulang songon sapari.
13. Umpasa Bani Jolma na lang Pokkut marhorja.
Riang-riang aribut,
Pahondor-hondor lak-lak
Mabiar lang dihut patoggor-tonggor halak
UPPAMA
Simole-olei songon sanggar.
14. Umpasa Ase Pokkut marhorja.
Halambir ni sindamak,
Ikuhur dob ibolah
Nahape nini halak
Na nunut marsikolah.
Hiou ragi panei
Bolion hu tiga runggu
Anggo sihol pandei
ulang maila marguru
Palia na induru
Sibahut na i toppoh
Na maila marguru
Seng saut marpamboth
Marhitei Mambere Sipanganon.
Riang-riang bulung motung
Rap-rap bulung hoppawa
Hinariah hinabosur
Asal rap hita tartawa.
Joring na birong
Tunggomni bagod puli
Sonin ma na dong
Sai bahat ma pinasuni.
Joring na birong
Antupni bagod puli
Sonin ma na dong
Sonin ma na pauli-uli
2. Manurdukhon Sipanganon/Mangapohi.
Habang ma ampul-ampul
Hu atasni tarbangun
On ma indahan apul-apul
Sai ulang be malungun.
Bagod na madung-dung
Pilo-pilo na jagar
Sae ma na malungun
Roh ma na jagar
Lumpat hambing bajar
Hu talun Nagaraja
Sai daohma banggor-banggor
Lintun ma goraha
Solukma tuah.
3. Manjalo Sipanganon
Bagod na marhaltou
Hatubuhanni hare-hare
Horas namanganhon/manjalo
Horas homa na mambere.
Borasni par Sinaman
Isuhati bani tapongan
Horas nansiam na mangan
Horas homa na nidapotan
4.Umpasa Ase Marhasadaon/ Marsihaholongan.
Hodong ni birah do
Rokkat ni bagod
Dos ni riah do
Sibahen na saud
Ni suan sangge-sanggei
I buntu ni luhutan
Arihta(Nansiam) ma gabei
Anggo marsipaihut-ihutan.
Sin Raya sini Purba
Sin dolog sini Panei
Manlangkah pe lang mahua
Asal ma na marholong ni atei.
Ipongkah buluh balangkei
Sigeini bagod puli
Pinungkah ni ompungta na parlobei
Ihutkonon ni na parpudi.
UMPAMA
Ulang songon roba-roba galunggung,
Galakan indung-indung.
Dohor pe partubuh,
dohorando parhundul.
Songon sanggar i topi dalan,
Rombang marsidung-dungan.
Ulang alahan lopah,
Songon bah ambalotu.
Songon pangombahni nan Raham,
Tading tirahapni tupang.
Marsitungkol-tungkolan,
Songon suhat i raboyon.
Marsiamin-aminan ,
songon lambakni galuh.
Ulang ipodomhon,
Golapni tumba-tumba.
5. Umpasa Ase Manat/
Lapang Dada.
Bonang na sahul-hulan
Isombok sasimbokan
Nanget marsisukkunan
Ulang marsisol-solan.
Asok-asok mandurung
Dohor parlangkitangan
Asok-asok maruhur
Dohordo parsirangan.
Dohor parlangkitangan
Dohoran paransuguhan
Dohor pe parsirangan
Dohoran do pardomuan.
Anggo hordong langgeimu
Regaton bulung birah
Anggo holong ateimu
Dingaton do magirah.
UMPAMA
Sedo gogoh jingkat,
pa daoh dung-dung.
Borit do tangan ,
manggijighon na so adong.
Ulang ipangan na idaratni huyum.
Madabuh jarum
Hu na pot-pot
Lang ididah mata
Tapi ididah uhur.
6. Umpasa Wujud Berkat hu Bani Boru.
Sai tubuhan lak-lakma
Tubuhan singkoru
Sai tubuhan anakma
Tubuhan boru.
Bintang na rumiris
Ombun na sumorop
Anak pe riris
Boru pe torop.
Hiou ragi hotang
Hotang panangkut para
Ulang hanami ngol-ngolan
Podas martupang ma abara.
Tubuh ma hariara pakon tobu
I buntu ni tapian
Sai tubuhma anak pakon boru na jitu-jitu
Na tongka panahit-nahitan.
Asarni hati nong-nong
I buntu ni tapian
Anggo mamasu-masu ma tondong
Lambin tambahma pansarian.
Bagod na mamboboru
Agadanni parpongkalan
Horasma nansiam boru
Horas homa ma panogolan.
Asarni poldong-poldong
I buntu ni tapian
Ma masu-masu ma hanami tondong
Sai rohma parsaulian.
Mandabuh batu baragu
Soding mandabuhonsi
Marsuruh anak boru jabu
Mamonting anak boru mintori.
7. Umpasa Wujud Berkat Secara Umum.
Boras san supak
Boras san nangging
Horas nansiam na mulak
Horas homa hanami na tading.
Pinta-pinta sori mandapot
In na pininta, sai in ma dapot.
Marbanggal na maetek
Marganjang na mapondok
Manggar-gar na pinahan
Marlimbuah na sinuan.
Andor hadungka
Togu-toguni lombu
Sai sayur matua
Ronsi patogu-togu pahompu.
Aekni Liang Nangka
Dear bahen paridian
Huja pe manlangkah
Sai dapotan pansarian.
Siganda sigandua
Uratni podon-podon
Nasada gabe dua
Na tolu gabe manggolom.
Talunni par Sinaman
Iparjumai si Sakkeus
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Jesus.
Boras ni par Sinaman
Iboan hu Balata
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Naibata.
Horas tonduy madingin
Pir tonduy matogu
Roh ma parumaen
Tambah inang parsuhutan.
Timbahouni si Morbou
Ulung magou san rigat
Age lingod panonggor
Ulang magou pardingat.
Napuran tano-tano
Ranggit marsiranggoman
Age hutanta padaoh-daoh
Tonduyta marsigom-goman.
UMPAMA
Songon galuh,
roh dokahni roh manisni.
8. Umpasa Hear-Hear (Jenaka)
Anggo hondor langgumu
Rigaton bulung birah
Anggo holong atei mu
Dingaton do magira.
Pala-pala manderes
Ulang mambur gotahni
Sapala na mambere
Ulang sonai dokahni.
9. Umpasa Roh Harugian Na Lang Pinindo.
Lang marduri ban-ban
Marduri do bangkuang
Lang marjudi badan
Marjudi do untungan.
10. Umpasa Paampuhon Hu Bani Suhut Si Habolonan.
Martampuk do bulung
Marbona sangkalan
Marnata do suhut
I tongahni adaran.
Habang ma onggang tuk-tuk
Sogop bani hayu tumaling
Ulang nansiam marhutuk
Buei do hanami na tading.
Asarni poldong-poldong
Sogopanni balang sahua
Horasma nansiam tondong
Anak boru pe ulang mahua-hua.
Surdung bulung sihala
Surdung lang marbuah
Hata podah/pasu-pasu humbani todong
Ase ampu nansiam ma haganupan tuah
11. Umpasa Mangampu Suhut Si Habolonan.
Jumani tiga runggu
Dear suanan tobu
Hata podah pakon pasu-pasu
Abingan nami i tongah jabu.
Jumani purba tua
Tubuhan hare-hare
Hata podah hata pasu-pasu
Sai ulang mubah sai ulang mosei.
Ya hodong na helpat
Ulang ipandur-durhon
Anggo ningon ipandur-durhon
Dur-durhon bani rantingni
Anggo adong hata/pangabag na lepak
Ulang iparuhurhon
Anggo ningon iparuhurhon
Paruhurhon ma hinamantinni.
12. Umpasa Ase ra mangubah pikkiran bani na madear. (Manjalo pembaharuan)
Gading-gading galogar,
Galogar ni sin Rabayu
Tadingkon padan madokah
Gantih bani padan na baru.
Sihala uppat-uppat
Uppat sihala bolon
Hulajou do malluppat
Tapi haut sigundal bolon
Na suan ma timbahou
Dua gantang sadari
Na ubah ma parlahou
Ulang songon sapari.
13. Umpasa Bani Jolma na lang Pokkut marhorja.
Riang-riang aribut,
Pahondor-hondor lak-lak
Mabiar lang dihut patoggor-tonggor halak
UPPAMA
Simole-olei songon sanggar.
14. Umpasa Ase Pokkut marhorja.
Halambir ni sindamak,
Ikuhur dob ibolah
Nahape nini halak
Na nunut marsikolah.
Hiou ragi panei
Bolion hu tiga runggu
Anggo sihol pandei
ulang maila marguru
Palia na induru
Sibahut na i toppoh
Na maila marguru
Seng saut marpamboth
15. Umpasa Ase marhasadaon.
MAMAKEI PERANGKAT ADAT BANI PESTA
I. Sapari na mamakei lengkap perangkat adat Simalungun bani pesta paompohon atap palahohon, na somal aima na mangadonghon pesta/ianan pesta,halani i rumahni do igoki pelaksanaan adat pakon na bahal perangkat adat ai, ai ma barang homitan.
II. Pitah si paranak do na mamakei perangkat data, halani orang tuani paranak do manggotongi anakni pakon mambulangi parumaenni. Na mararti do ai mamparusei/mamparnayoh.
1.Wujud Berkat/Pasu-Pasu
Marhitei Mambere Sipanganon.
Riang-riang bulung motung
Rap-rap bulung hoppawa
Hinariah hinabosur
Asal rap hita tartawa.
Joring na birong
Tunggomni bagod puli
Sonin ma na dong
Sai bahat ma pinasuni.
Joring na birong
Antupni bagod puli
Sonin ma na dong
Sonin ma na pauli-uli
2. Manurdukhon Sipanganon/Mangapohi.
Habang ma ampul-ampul
Hu atasni tarbangun
On ma indahan apul-apul
Sai ulang be malungun.
Bagod na madung-dung
Pilo-pilo na jagar
Sae ma na malungun
Roh ma na jagar
Lumpat hambing bajar
Hu talun Nagaraja
Sai daohma banggor-banggor
Lintun ma goraha
Solukma tuah.
3. Manjalo Sipanganon
Bagod na marhaltou
Hatubuhanni hare-hare
Horas namanganhon/manjalo
Horas homa na mambere.
Borasni par Sinaman
Isuhati bani tapongan
Horas nansiam na mangan
Horas homa na nidapotan
4.Umpasa Ase Marhasadaon/ Marsihaholongan.
Hodong ni birah do
Rokkat ni bagod
Dos ni riah do
Sibahen na saud
Ni suan sangge-sanggei
I buntu ni luhutan
Arihta(Nansiam) ma gabei
Anggo marsipaihut-ihutan.
Sin Raya sini Purba
Sin dolog sini Panei
Manlangkah pe lang mahua
Asal ma na marholong ni atei.
Ipongkah buluh balangkei
Sigeini bagod puli
Pinungkah ni ompungta na parlobei
Ihutkonon ni na parpudi.
UMPAMA
Ulang songon roba-roba galunggung,
Galakan indung-indung.
Dohor pe partubuh,
dohorando parhundul.
Songon sanggar i topi dalan,
Rombang marsidung-dungan.
Ulang alahan lopah,
Songon bah ambalotu.
Songon pangombahni nan Raham,
Tading tirahapni tupang.
Marsitungkol-tungkolan,
Songon suhat i raboyon.
Marsiamin-aminan ,
songon lambakni galuh.
Ulang ipodomhon,
Golapni tumba-tumba.
5. Umpasa Ase Manat/
Lapang Dada.
Bonang na sahul-hulan
Isombok sasimbokan
Nanget marsisukkunan
Ulang marsisol-solan.
Asok-asok mandurung
Dohor parlangkitangan
Asok-asok maruhur
Dohordo parsirangan.
Dohor parlangkitangan
Dohoran paransuguhan
Dohor pe parsirangan
Dohoran do pardomuan.
Anggo hordong langgeimu
Regaton bulung birah
Anggo holong ateimu
Dingaton do magirah.
UMPAMA
Sedo gogoh jingkat,
pa daoh dung-dung.
Borit do tangan ,
manggijighon na so adong.
Ulang ipangan na idaratni huyum.
Madabuh jarum
Hu na pot-pot
Lang ididah mata
Tapi ididah uhur.
6. Umpasa Wujud Berkat hu Bani Boru.
Sai tubuhan lak-lakma
Tubuhan singkoru
Sai tubuhan anakma
Tubuhan boru.
Bintang na rumiris
Ombun na sumorop
Anak pe riris
Boru pe torop.
Hiou ragi hotang
Hotang panangkut para
Ulang hanami ngol-ngolan
Podas martupang ma abara.
Tubuh ma hariara pakon tobu
I buntu ni tapian
Sai tubuhma anak pakon boru na jitu-jitu
Na tongka panahit-nahitan.
Asarni hati nong-nong
I buntu ni tapian
Anggo mamasu-masu ma tondong
Lambin tambahma pansarian.
Bagod na mamboboru
Agadanni parpongkalan
Horasma nansiam boru
Horas homa ma panogolan.
Asarni poldong-poldong
I buntu ni tapian
Ma masu-masu ma hanami tondong
Sai rohma parsaulian.
Mandabuh batu baragu
Soding mandabuhonsi
Marsuruh anak boru jabu
Mamonting anak boru mintori.
7. Umpasa Wujud Berkat Secara Umum.
Boras san supak
Boras san nangging
Horas nansiam na mulak
Horas homa hanami na tading.
Pinta-pinta sori mandapot
In na pininta, sai in ma dapot.
Marbanggal na maetek
Marganjang na mapondok
Manggar-gar na pinahan
Marlimbuah na sinuan.
Andor hadungka
Togu-toguni lombu
Sai sayur matua
Ronsi patogu-togu pahompu.
Aekni Liang Nangka
Dear bahen paridian
Huja pe manlangkah
Sai dapotan pansarian.
Siganda sigandua
Uratni podon-podon
Nasada gabe dua
Na tolu gabe manggolom.
Talunni par Sinaman
Iparjumai si Sakkeus
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Jesus.
Boras ni par Sinaman
Iboan hu Balata
Horas hita ganupan
Itumpaki Tuhan Naibata.
Horas tonduy madingin
Pir tonduy matogu
Roh ma parumaen
Tambah inang parsuhutan.
Timbahouni si Morbou
Ulung magou san rigat
Age lingod panonggor
Ulang magou pardingat.
Napuran tano-tano
Ranggit marsiranggoman
Age hutanta padaoh-daoh
Tonduyta marsigom-goman.
UMPAMA
Songon galuh,
roh dokahni roh manisni.
8. Umpasa Hear-Hear (Jenaka)
Anggo hondor langgumu
Rigaton bulung birah
Anggo holong atei mu
Dingaton do magira.
Pala-pala manderes
Ulang mambur gotahni
Sapala na mambere
Ulang sonai dokahni.
9. Umpasa Roh Harugian Na Lang Pinindo.
Lang marduri ban-ban
Marduri do bangkuang
Lang marjudi badan
Marjudi do untungan.
10. Umpasa Paampuhon Hu Bani Suhut Si Habolonan.
Martampuk do bulung
Marbona sangkalan
Marnata do suhut
I tongahni adaran.
Habang ma onggang tuk-tuk
Sogop bani hayu tumaling
Ulang nansiam marhutuk
Buei do hanami na tading.
Asarni poldong-poldong
Sogopanni balang sahua
Horasma nansiam tondong
Anak boru pe ulang mahua-hua.
Surdung bulung sihala
Surdung lang marbuah
Hata podah/pasu-pasu humbani todong
Ase ampu nansiam ma haganupan tuah
11. Umpasa Mangampu Suhut Si Habolonan.
Jumani tiga runggu
Dear suanan tobu
Hata podah pakon pasu-pasu
Abingan nami i tongah jabu.
Jumani purba tua
Tubuhan hare-hare
Hata podah hata pasu-pasu
Sai ulang mubah sai ulang mosei.
Ya hodong na helpat
Ulang ipandur-durhon
Anggo ningon ipandur-durhon
Dur-durhon bani rantingni
Anggo adong hata/pangabag na lepak
Ulang iparuhurhon
Anggo ningon iparuhurhon
Paruhurhon ma hinamantinni.
12. Umpasa Ase ra mangubah pikkiran bani na madear. (Manjalo pembaharuan)
Gading-gading galogar,
Galogar ni sin Rabayu
Tadingkon padan madokah
Gantih bani padan na baru.
Sihala uppat-uppat
Uppat sihala bolon
Hulajou do malluppat
Tapi haut sigundal bolon
Na suan ma timbahou
Dua gantang sadari
Na ubah ma parlahou
Ulang songon sapari.
13. Umpasa Bani Jolma na lang Pokkut marhorja.
Riang-riang aribut,
Pahondor-hondor lak-lak
Mabiar lang dihut patoggor-tonggor halak
UPPAMA
Simole-olei songon sanggar.
14. Umpasa Ase Pokkut marhorja.
Halambir ni sindamak,
Ikuhur dob ibolah
Nahape nini halak
Na nunut marsikolah.
Hiou ragi panei
Bolion hu tiga runggu
Anggo sihol pandei
ulang maila marguru
Palia na induru
Sibahut na i toppoh
Na maila marguru
Seng saut marpamboth
Langganan:
Postingan (Atom)